CINTA
YANG KEMBALI UNTUK PERGI LAGI
Pagi yang disambut oleh cuaca yang buruk, tetesan air hujan yang terdengar
ditelinga Fanhy. Pagi itu Fanhy sedang berada disekolah dan menunggu kedatangan
guru yang mengajarnya. Pelajaran pertama di sekolah berjalan dengan lancar
seperti hari – hari biasanya. Setelah jam pertama selesai, Fanhy dan teman –
temannya sedang asyik bermain HP dan menonton film Korea di leptopnya, karena
guru yang mengajarnya pada jam kedua tidak bisa masuk mengajar karena sibuk.
Fanhy yang sedang asyik menonton film tiba – tiba HP yang berada di saku
bajunya bergetar dan Fanhy pun membukanya. Ternyata ada satu pesan yang dikirim
melalui Facebook oleh seseorang yang telah lama di rindukan Fanhy. Seorang pria
yang telah lama di nantikan kabarnya. Pria itu bernama Musdi dan ia adalah
cinta pertama Fanhy. Ketika Fanhy membaca pesan dari Musdi. Musdi meminta Pin
BB Fanhy agar bisa lebih sering dapat kabar.
“Ping!!!”
“Iya” dengan
hati yang senang Fanhy membalas karena Musdi mulai Ping!!!
“Apa kabar
Fanhy ?”
“Kabar baik,
kamu apa kabar ?”
“Baik juga,
siapa pacar kamu sekarang ?”
“ Hhmm,
masih jomblo” (Fanhy bingung karena Musdi bertanya seperti itu, dan Fanhy pun
bertanya balik seperti yang ditanyakan oleh Musdi)
“Nggak mau
pacaran dulu, takut sakit hati” Jawabnya santai
Kedengarannya sih lucu, baru kali ini Fanhy mendengar seorang cowok yang
takut sakit hati. Hahahaa, biasanyakan kalaun cowok itu Udah melupakan dan
tidak pernah sakit hati.
Jam menunjukkan pukul 16.30, biasanya Fanhy pergi bermain volly tidak jauh
dari rumahnya. Setelah berada di lapangan ada sesosok pria yang ia kenali,
Fanhy tak menyangka pria itu tiba – tiba datang. Orang yang tidak pernah
ditemui langsung oleh Fanhy, hanya dengan BBMan saja Fanhy dan Musdi selalu
bertanya kabar. Fanhy malu menatap Musdi, Fanhy hanya tertunduk dan diam saja.
Selesai main volly Fanhy langsung pulang ke rumah dan saat berpapasan dengan
Musdi, Fanhy hanya tersenyum dan membunyikan klacson motornya. Begitupun yang
dilakukan Musdi.
Dengan capeknya Fanhy terbaring ditempat tidurnya dan membuka hpnya,
ternyata ada BBMnya Musdi.
“Sombongnya”
“Yaa,
nggalah”
“Buktinya
apa tadi, nggak pernah tatap aku. Kamu hanya tertunduk setiap saya melihat mu”
“Bukannya
sombong, tapi aku malu. Malu menatap kamu”
Kenapa harus
malu ?, nggak usah malu. Santai aja”
“Iya” dengan
cueknya
“Sudah,
pergilah mandi dan shalat magrib, kamu belum mandikan”
“Iya, taunya
kalau aku belum mandi”
“ Jelas
taulah, baunya sampai sini tau” katanya ledek
“Huuuu,
oklah” Katanya jengkel
Setelah selesai shalat, Fanhy langsung memainkan Hpnya dan membalas BBMnya
Musdi. Seperti biasanya Musdi selalu perhatian terhadap Fanhy. Musdi selalu
menyuruh Fanhy untuk makan malam, tetapi Fanhy sangat keras kepala untuk
menuruti perintah Musdi untuk makan. Fanhy adalah salah satu orang yang sangat
malas makan, biasanya Fanhy makan sekali saja dalam sehari. Bagaimana mau gemuk
kalau malas makan. Itulah kata yang sering Ibu Fanhy katakan. Fanhy juga nggak
mau gemuk, Cuma mau biasa – biasa aja. Tapi Fanhy heran karena Musdi selalu
mengatakan kalau Fanhy itu gemuk. Mungkin karena Fanhy suka memakai pakaian
yang besar agar tidak kelihatan kurus. Hehehehe....
Sebelum Fanhy tidur, Fanhy menggosok gigi dan mencuci muka. Setelah
berbaring di kasur, fanhy memberitahu Musdi bahwa ia sudah mengantuk dan Fanhy
tak pernah lupa memperingati Musdi agar tidak begadang.
Keesokan harinya, Fanhy bangun tak seperti hari biasanya Fanhy bangun tanpa
mendengarkan suara alarm Hpnya yang sebelumnya tak pernah alpa untuk
membangunkannya tiap pagi dan Fanhy melihat HP mungilnya masih tergeletak di
samping bantal. Namun, Fanhy berpikir itu nggak jadi masalah karena masih bisa
bangun tepat waktu. Cepat – cepat segera melipat selimutnya dengan rapi dan
segera beranjak ke kamar mandi. Selesai mandi, Fanhy memberi tahu Musdi agar
saran sebelum berangkat ke sekolah.
Begitu bel berbunyi menandakan telah masuk jam pertama, Fanhy duduk di
pojok belakang bersama dengan temannya yang bernama Puput. Puput adalah salah
satu teman Fanhy yang selalu menemaninya setiap pergi ke kantin dan ke mana
saja. Pelajaran pertama membuat Fanhy dan teman – temannya mengantuk. Dengan
rasa ngantuknya iyu yang selalu mengganggu Fanhy, Fanhy ingin tertidur. Tetapi
setelah HP Fanhy bergetar yang menandakan ada BBM yang masuk, Fanhy membaca
dengan semangatnya. Rasa ngantuk yang ia rasakan tadi hilang begitu saja. Fanhy
kembali bersemangat karena ia BBMan dengan Musdi. Musdi tetap saja perhatian
kepada Fanhy, seperti biasanya.
“Kamu udah
sarapan ?” tanya musdi
“Belum”
dengan jawabnya singkat.
“Kenapa
belum ?, kenapa nggak sarapan sebelum berangkat ?” tanya Musdi dengan lirih
“Malas aja
sarapan”
“Nanti kalau
jam istirahat harus makan, awas kalau nggak makan” katanya dengan tegas
“Waaaa,
okelah...okelah... katanya dengan ledek
Setelah pulang sekolah, Fanhy langsung berbaring karena lelah setelah
pulang sekolah. Terdengar suara Ibu Fanhy yang memanggilnya untuk makan siang.
Fanhy hanya menjawab “iya, Fanhy udah makan tadi di sekolah.” Fanhy kembali
memainkan Hpnya dan mengganti foto Dpnya dengan foto baru. Tiba – tiba Musdi
mengomentari foto DP Fanhy.
“Cantiknya”
katanya dengan gombal
“Biiii,
nggak lah. Biasa aja” katanya dengan malu
“Cantik kok,
nggak usah mengelak Fanhy”
“Yaa,
terserah “ jawabnya cuek
“Fanhy ?”
“Iya ?”
jawabnya heran
“Aku bisa
minta sesuatu nggak ?”
“Minta apa
?” jawabnya dengan penuh pertanyaan
“Minta kirim
foto kamu yang banyak”
“Untuk apa
?, kenapa minta banyak ?”
“untuk
simpan di HP aja”
“Okelah,
tunggu” jawabnya singkat
Malam yang begitu membosankan bagi Fanhy, entah apa yang harus ia lakukan.
Setelah lama ia terbaring di kasur. Fanhy berpikir agar bisa menelpon Musdi.
Ia pun mulai menekan tombol HP mungilnya
itu.
“Assalamu
alaikum”
“Waalaikum
salam” (Membalas salam Fanhy dengan lembutnya)
“Kamu lagi
ngapain ?”
“Lagi
nonton,”
“Aku nggak
ganggu kamukan kalau aku nelpon kamu ?”
“Iya, nggak
apa – apa. Malah aku senang bisa bicara sama kamu”
“Hmmm, kamu
udah makan belum ?” (senang karena bisa bicara sama Musdi)
“iya,
alhamdulillah sudah. Kamu ?”
“Sudah juga”
Tiba – tiba Musdi bertanya sesuatu yang sulit untuk bisa di jawab oleh
Fanhy.
“Kenapa kamu
yang dulu sangat berbeda dengan yang sekarang ?”
“Hmmm, nggak
tau juga” (Entah apa yang harus di jawab Fanhy)
“Pasti ada
sesuatu Fanhy, katakanlah sejujurnya”
“Hmmm, apa aku harus menjelaskannya ?”
“Iya,
sebaiknya begitu”
“Sebenarnya
dulu aku........” katanya dengan gugup
“Sebenarnya
kamu apa ?, jangan membuat aku penasaran -_-“
“Dulu aku
itu belum mengerti masalah percintaan dll.”
“Dan lain –
lain apa ?”
“Semuanya
sulit ku ungkapkan, nggak usah bahas lagi”
Fanhy dan Musdi menelpon sampai sekitar jam 12.00 malam. Sebenarnya Fanhy
masih ingin berbicara panjang lebar dengan Musdi. Tetapi, Ibu Fanhy sudah
menyuruh Fanhy agar segera tidur. Fanhy pun tertidur dengan lelapnya.
Keesokan harinya, Fanhy mulai chat lagi dengan Musdi dengan menggunakan
aplikasi Wechat. Fanhy dan Musdi saling mengirim pesan suara. Dengan Wechat
Fanhy bisa mendengar suara adik Musdi yang sangat lucu. Fanhy ingin bencubit pipi
adik Musdi karena gemasnya. Tetapi itu nggak bisa, Cuma bisa nitip salam dengan
Musdi dan minta tolong ke Musdi untuk mencubit pipi adiknya. Matahari mulai
terbenam, Musdi dan Fanhy chat di Facebook, Musdi mulai menelpon Fanhy melalui
Skype. Awalnya Fanhy malu menatap Musdi, setelah beberapa menit kemudian Fanhy
dan Musdi mulai berbicara dengan santainya. Tidak terasa jam menunjukkan pukul
03.00 pagi. Astagfirullah, mereka keasyikan menelpon sampai jam 03.00 pagi.
Itulah malam yang membuat Fanhy bahagia dan tak akan pernah terlupakan.
Hehehehe......
Fanhy dan Musdi, entah apa sebenarnya mereka. Jika dibilang pacaran mereka
tidak mempunyai hubungan apa – apa. Tapi dibilang pacaran pun bukan, karena
mereka tahu saling mencintai satu sama lain. Hubungan seperti ini sudah
berjalan beberapa bulan lamanya, Fanhy pun tak tahu apa yang ia cari dalam
hubungan mereka.
Suatu ketika, tepatnya malam minggu Musdi mengirim pesan melalui chat di
Facebook.
“Fanhy!!!”
“Iya ?”
“Di mana
kamu sekarang ?”
“Dirumah,
kenapa ?”
“Aku ingin
menelpon mu lagi melalui Skype”
“Iya, aku
akan menunggu”
Telpon Musdi selalu terputus karena kebetulan malam itu jaringan kurang
mendukung, tetapi Musdi tetap saja mengulangnya beberapa kali. Ketika telpon
Musdi mulai tersambung, Fanhy tidak memperhatikan leptop yang berada di
depannya karena ia mengira Musdi tidak berbicara saat menelpon Fanhy. Ternyata
Musdi sudah lama berbicara di telpon tetapi Fanhy tidak mendengarnya karena
leptop yang berada di depannya telah di sambung dengan headset tetapi Fanhy
lupa memasang headset itu ditelinganya. Musdi pun mulai jengkel dan membuat
status di Facebook yang mencurahkan isi hatinya. Status itu membuat Fanhy
merasa bersalah dengan Musdi dan juga membuat Fanhy sakit hati. Fanhy meminta
maaf dengan Musdi, tetapi Musdi hanya berkata “iya, aku memaafkanmu. Tapi mulai
sekarang tidak ada lagi kata cemburu diantara kita.” Setelah Fanhy membaca
pesan Musdi, air mata Fanhy mulai menetes. “Apakah ini akhir dari semuanya
Musdi ?, kenapa harus dengan masalah seperti itu kamu sangat marah sama aku
?.”Entah apa yang harus dilakukan Fanhy lagi agar bisa tetap seperti yang dulu
lagi. Fanhy tidak bisa melupakan Musdi begitu saja. Apapun yang dikerjakan
Fanhy, ia selalu teringat tentang Musdi. Sebelum tidur, Fanhy selalu membuka
Faceboknya dan membuka kronologi Musdi.Sekian kali Fanhy melakukan hal itu.
Fanhy hanya terus berharap dan menunggu Musdi untuk kembali lagi seperti dulu.
Tapi apakah hal itu bisa terjadi lagi ? Fanhy hanya bisa meneteskan air mata.
Biarlah orang berkata apa tentang fanhy, Fanhy memang cengeng setiap teringat
tentang Musdi.
Suatu ketika Fanhy baru pulang dari rumah kakaknya. Setelah sampai di
rumah, Fanhy di panggil oleh ibunya dan menyuruhnya untuk pergi meminta hal
yang penting kepada Ibu - ibu yang tinggal dekat rumah Fanhy. Sayangnya rumah
yang dikunjungi tidak ada orangnya dan Fanhy harus pergi kelapangan volly untuk
bertemu ibu - ibu tersebut. Ternyata di lapangan volly itu ada Musdi, Musdi
mungkin melihat Fanhy dan ia langsung membelakangi Fanhy. Begitu sakit yang
dirasakan Fanhy, ia langsung bergegas pulang karena ia tak ingin lagi di lihat
oleh Musdi. Musdi betul - betul sudah berubah, ia tak mau lagi kenal dengan
Fanhy. Kini Fanhy sangat sedih, walau ia di jauhi. ia akan tetap berharap dan
menunggu. Mungkin Musdi tak tahu kalau fanhy sangat menyayanginya, ia sangat
merindukan Musdi. Awan sampaikan salam rindu Fanhy ke Musdi.
Kisah nyata seorang anak SMA