Isnin, 2 Jun 2014

Kisah Nyata



CINTA YANG KEMBALI UNTUK PERGI LAGI
Pagi yang disambut oleh cuaca yang buruk, tetesan air hujan yang terdengar ditelinga Fanhy. Pagi itu Fanhy sedang berada disekolah dan menunggu kedatangan guru yang mengajarnya. Pelajaran pertama di sekolah berjalan dengan lancar seperti hari – hari biasanya. Setelah jam pertama selesai, Fanhy dan teman – temannya sedang asyik bermain HP dan menonton film Korea di leptopnya, karena guru yang mengajarnya pada jam kedua tidak bisa masuk mengajar karena sibuk.
Fanhy yang sedang asyik menonton film tiba – tiba HP yang berada di saku bajunya bergetar dan Fanhy pun membukanya. Ternyata ada satu pesan yang dikirim melalui Facebook oleh seseorang yang telah lama di rindukan Fanhy. Seorang pria yang telah lama di nantikan kabarnya. Pria itu bernama Musdi dan ia adalah cinta pertama Fanhy. Ketika Fanhy membaca pesan dari Musdi. Musdi meminta Pin BB Fanhy agar bisa lebih sering dapat kabar.
“Ping!!!”
“Iya” dengan hati yang senang Fanhy membalas karena Musdi mulai Ping!!!
“Apa kabar Fanhy ?”
“Kabar baik, kamu apa kabar ?”
“Baik juga, siapa pacar kamu sekarang ?”
“ Hhmm, masih jomblo” (Fanhy bingung karena Musdi bertanya seperti itu, dan Fanhy pun bertanya balik seperti yang ditanyakan oleh Musdi)
“Nggak mau pacaran dulu, takut sakit hati” Jawabnya santai
Kedengarannya sih lucu, baru kali ini Fanhy mendengar seorang cowok yang takut sakit hati. Hahahaa, biasanyakan kalaun cowok itu Udah melupakan dan tidak pernah sakit hati.
Jam menunjukkan pukul 16.30, biasanya Fanhy pergi bermain volly tidak jauh dari rumahnya. Setelah berada di lapangan ada sesosok pria yang ia kenali, Fanhy tak menyangka pria itu tiba – tiba datang. Orang yang tidak pernah ditemui langsung oleh Fanhy, hanya dengan BBMan saja Fanhy dan Musdi selalu bertanya kabar. Fanhy malu menatap Musdi, Fanhy hanya tertunduk dan diam saja. Selesai main volly Fanhy langsung pulang ke rumah dan saat berpapasan dengan Musdi, Fanhy hanya tersenyum dan membunyikan klacson motornya. Begitupun yang dilakukan Musdi.
Dengan capeknya Fanhy terbaring ditempat tidurnya dan membuka hpnya, ternyata ada BBMnya Musdi.
“Sombongnya”
“Yaa, nggalah”
“Buktinya apa tadi, nggak pernah tatap aku. Kamu hanya tertunduk setiap saya melihat mu”
“Bukannya sombong, tapi aku malu. Malu menatap kamu”
Kenapa harus malu ?, nggak usah malu. Santai aja”
“Iya” dengan cueknya
“Sudah, pergilah mandi dan shalat magrib, kamu belum mandikan”
“Iya, taunya kalau aku belum mandi”
“ Jelas taulah, baunya sampai sini tau” katanya ledek
“Huuuu, oklah” Katanya jengkel
Setelah selesai shalat, Fanhy langsung memainkan Hpnya dan membalas BBMnya Musdi. Seperti biasanya Musdi selalu perhatian terhadap Fanhy. Musdi selalu menyuruh Fanhy untuk makan malam, tetapi Fanhy sangat keras kepala untuk menuruti perintah Musdi untuk makan. Fanhy adalah salah satu orang yang sangat malas makan, biasanya Fanhy makan sekali saja dalam sehari. Bagaimana mau gemuk kalau malas makan. Itulah kata yang sering Ibu Fanhy katakan. Fanhy juga nggak mau gemuk, Cuma mau biasa – biasa aja. Tapi Fanhy heran karena Musdi selalu mengatakan kalau Fanhy itu gemuk. Mungkin karena Fanhy suka memakai pakaian yang besar agar tidak kelihatan kurus. Hehehehe....
Sebelum Fanhy tidur, Fanhy menggosok gigi dan mencuci muka. Setelah berbaring di kasur, fanhy memberitahu Musdi bahwa ia sudah mengantuk dan Fanhy tak pernah lupa memperingati Musdi agar tidak begadang.
Keesokan harinya, Fanhy bangun tak seperti hari biasanya Fanhy bangun tanpa mendengarkan suara alarm Hpnya yang sebelumnya tak pernah alpa untuk membangunkannya tiap pagi dan Fanhy melihat HP mungilnya masih tergeletak di samping bantal. Namun, Fanhy berpikir itu nggak jadi masalah karena masih bisa bangun tepat waktu. Cepat – cepat segera melipat selimutnya dengan rapi dan segera beranjak ke kamar mandi. Selesai mandi, Fanhy memberi tahu Musdi agar saran sebelum berangkat ke sekolah.
Begitu bel berbunyi menandakan telah masuk jam pertama, Fanhy duduk di pojok belakang bersama dengan temannya yang bernama Puput. Puput adalah salah satu teman Fanhy yang selalu menemaninya setiap pergi ke kantin dan ke mana saja. Pelajaran pertama membuat Fanhy dan teman – temannya mengantuk. Dengan rasa ngantuknya iyu yang selalu mengganggu Fanhy, Fanhy ingin tertidur. Tetapi setelah HP Fanhy bergetar yang menandakan ada BBM yang masuk, Fanhy membaca dengan semangatnya. Rasa ngantuk yang ia rasakan tadi hilang begitu saja. Fanhy kembali bersemangat karena ia BBMan dengan Musdi. Musdi tetap saja perhatian kepada Fanhy, seperti biasanya.
“Kamu udah sarapan ?” tanya musdi
“Belum” dengan jawabnya singkat.
“Kenapa belum ?, kenapa nggak sarapan sebelum berangkat ?” tanya Musdi dengan lirih
“Malas aja sarapan”
“Nanti kalau jam istirahat harus makan, awas kalau nggak makan” katanya dengan tegas
“Waaaa, okelah...okelah... katanya dengan ledek
Setelah pulang sekolah, Fanhy langsung berbaring karena lelah setelah pulang sekolah. Terdengar suara Ibu Fanhy yang memanggilnya untuk makan siang. Fanhy hanya menjawab “iya, Fanhy udah makan tadi di sekolah.” Fanhy kembali memainkan Hpnya dan mengganti foto Dpnya dengan foto baru. Tiba – tiba Musdi mengomentari foto DP Fanhy.
“Cantiknya” katanya dengan gombal
“Biiii, nggak lah. Biasa aja” katanya dengan malu
“Cantik kok, nggak usah mengelak Fanhy”
“Yaa, terserah “ jawabnya cuek
“Fanhy ?”
“Iya ?” jawabnya heran
“Aku bisa minta sesuatu nggak ?”
“Minta apa ?” jawabnya dengan penuh pertanyaan
“Minta kirim foto kamu yang banyak”
“Untuk apa ?, kenapa minta banyak ?”
“untuk simpan di HP aja”
“Okelah, tunggu” jawabnya singkat
Malam yang begitu membosankan bagi Fanhy, entah apa yang harus ia lakukan. Setelah lama ia terbaring di kasur. Fanhy berpikir agar bisa menelpon Musdi. Ia  pun mulai menekan tombol HP mungilnya itu.
“Assalamu alaikum”
“Waalaikum salam” (Membalas salam Fanhy dengan lembutnya)
“Kamu lagi ngapain ?”
“Lagi nonton,”
“Aku nggak ganggu kamukan kalau aku nelpon kamu ?”
“Iya, nggak apa – apa. Malah aku senang bisa bicara sama kamu”
“Hmmm, kamu udah makan belum ?” (senang karena bisa bicara sama Musdi)
“iya, alhamdulillah sudah. Kamu ?”
“Sudah juga”
Tiba – tiba Musdi bertanya sesuatu yang sulit untuk bisa di jawab oleh Fanhy.
“Kenapa kamu yang dulu sangat berbeda dengan yang sekarang ?”
“Hmmm, nggak tau juga” (Entah apa yang harus di jawab Fanhy)
“Pasti ada sesuatu Fanhy, katakanlah sejujurnya”
“Hmmm,  apa aku harus menjelaskannya ?”
“Iya, sebaiknya begitu”
“Sebenarnya dulu aku........” katanya dengan gugup
“Sebenarnya kamu apa ?, jangan membuat aku penasaran -_-“
“Dulu aku itu belum mengerti masalah percintaan dll.”
“Dan lain – lain apa ?”
“Semuanya sulit ku ungkapkan, nggak usah bahas lagi”
Fanhy dan Musdi menelpon sampai sekitar jam 12.00 malam. Sebenarnya Fanhy masih ingin berbicara panjang lebar dengan Musdi. Tetapi, Ibu Fanhy sudah menyuruh Fanhy agar segera tidur. Fanhy pun tertidur dengan lelapnya.
Keesokan harinya, Fanhy mulai chat lagi dengan Musdi dengan menggunakan aplikasi Wechat. Fanhy dan Musdi saling mengirim pesan suara. Dengan Wechat Fanhy bisa mendengar suara adik Musdi yang sangat lucu. Fanhy ingin bencubit pipi adik Musdi karena gemasnya. Tetapi itu nggak bisa, Cuma bisa nitip salam dengan Musdi dan minta tolong ke Musdi untuk mencubit pipi adiknya. Matahari mulai terbenam, Musdi dan Fanhy chat di Facebook, Musdi mulai menelpon Fanhy melalui Skype. Awalnya Fanhy malu menatap Musdi, setelah beberapa menit kemudian Fanhy dan Musdi mulai berbicara dengan santainya. Tidak terasa jam menunjukkan pukul 03.00 pagi. Astagfirullah, mereka keasyikan menelpon sampai jam 03.00 pagi. Itulah malam yang membuat Fanhy bahagia dan tak akan pernah terlupakan. Hehehehe......
Fanhy dan Musdi, entah apa sebenarnya mereka. Jika dibilang pacaran mereka tidak mempunyai hubungan apa – apa. Tapi dibilang pacaran pun bukan, karena mereka tahu saling mencintai satu sama lain. Hubungan seperti ini sudah berjalan beberapa bulan lamanya, Fanhy pun tak tahu apa yang ia cari dalam hubungan mereka.
Suatu ketika, tepatnya malam minggu Musdi mengirim pesan melalui chat di Facebook.
“Fanhy!!!”
“Iya ?”
“Di mana kamu sekarang ?”
“Dirumah, kenapa ?”
“Aku ingin menelpon mu lagi melalui Skype”
“Iya, aku akan menunggu”
Telpon Musdi selalu terputus karena kebetulan malam itu jaringan kurang mendukung, tetapi Musdi tetap saja mengulangnya beberapa kali. Ketika telpon Musdi mulai tersambung, Fanhy tidak memperhatikan leptop yang berada di depannya karena ia mengira Musdi tidak berbicara saat menelpon Fanhy. Ternyata Musdi sudah lama berbicara di telpon tetapi Fanhy tidak mendengarnya karena leptop yang berada di depannya telah di sambung dengan headset tetapi Fanhy lupa memasang headset itu ditelinganya. Musdi pun mulai jengkel dan membuat status di Facebook yang mencurahkan isi hatinya. Status itu membuat Fanhy merasa bersalah dengan Musdi dan juga membuat Fanhy sakit hati. Fanhy meminta maaf dengan Musdi, tetapi Musdi hanya berkata “iya, aku memaafkanmu. Tapi mulai sekarang tidak ada lagi kata cemburu diantara kita.” Setelah Fanhy membaca pesan Musdi, air mata Fanhy mulai menetes. “Apakah ini akhir dari semuanya Musdi ?, kenapa harus dengan masalah seperti itu kamu sangat marah sama aku ?.”Entah apa yang harus dilakukan Fanhy lagi agar bisa tetap seperti yang dulu lagi. Fanhy tidak bisa melupakan Musdi begitu saja. Apapun yang dikerjakan Fanhy, ia selalu teringat tentang Musdi. Sebelum tidur, Fanhy selalu membuka Faceboknya dan membuka kronologi Musdi.Sekian kali Fanhy melakukan hal itu. Fanhy hanya terus berharap dan menunggu Musdi untuk kembali lagi seperti dulu. Tapi apakah hal itu bisa terjadi lagi ? Fanhy hanya bisa meneteskan air mata. Biarlah orang berkata apa tentang fanhy, Fanhy memang cengeng setiap teringat tentang Musdi.
Suatu ketika Fanhy baru pulang dari rumah kakaknya. Setelah sampai di rumah, Fanhy di panggil oleh ibunya dan menyuruhnya untuk pergi meminta hal yang penting kepada Ibu - ibu yang tinggal dekat rumah Fanhy. Sayangnya rumah yang dikunjungi tidak ada orangnya dan Fanhy harus pergi kelapangan volly untuk bertemu ibu - ibu tersebut. Ternyata di lapangan volly itu ada Musdi, Musdi mungkin melihat Fanhy dan ia langsung membelakangi Fanhy. Begitu sakit yang dirasakan Fanhy, ia langsung bergegas pulang karena ia tak ingin lagi di lihat oleh Musdi. Musdi betul - betul sudah berubah, ia tak mau lagi kenal dengan Fanhy. Kini Fanhy sangat sedih, walau ia di jauhi. ia akan tetap berharap dan menunggu. Mungkin Musdi tak tahu kalau fanhy sangat menyayanginya, ia sangat merindukan Musdi. Awan sampaikan salam rindu Fanhy ke Musdi.

Kisah nyata seorang anak SMA


Tiada ulasan:

Catat Ulasan