Jumaat, 1 Mac 2013

Drama


SALAH PAHAM
                Para Tokoh dan Wataknya
Novi                             : Suka marah, mudah tersinggung, suka menuduh sembarangan. Akan tetapi,   ia sangat patuh dengan Bu guru.
Bu Lisa             : Wali kelas. Beliau sangat di hormati dan di sayangi murid-muridnya, lembut dan sabar.
Devi                 : Ketua kelas. Ia penyabar, suka menolong, dan cerdas.
Arfiani             : Pendiam dan pemalu. Ia rendah dirikarna orang tuanya tidak mampu.
            Pagi itu, anak-anak selesai olahraga. Mereka pergi ke kantin untuk jajan.
Novi                 : ( menunjuk Arfiani dengan sinis ) Tuh, lihat!Dia bisa jajan? Uang dari mana? Devi                      : ( berkata dengan suara lembut ) Mungkin di kasih oleh orang tuanya.
Novi                 : ( memegang pinggang ) Mana mungkin, Ayahnya kan miskin!
Devi                 : ( menenangkan novi ) Jangan suka menghina. Dia, kan, temen kita juga.
Novi                             : (berkata dengan suara keras ) Saya tidak suka teman yang penakut dan lemah! 
            Pada saat jam istirahat, Novi memanggil Arfiani.
Novi                   : ( mengancam ) Kembalikan uang yang kamu curi, jika tdk kamu akan merasakan akibatnya.
Arfiani               : ( menatap Novi ) Saya mencuri? Jangan menuduh sembarangan. Mana buktinya?
Novi                   : ( membentak ) Jangan banyak alasan. Pantas saja kamu bisa jajan! Dasar gembel! Maling!
Arfiani             : ( menghampiri Novi ) saya memang miskin, tetapi saya punya harga diri.
Novi                   : ( sambil menarik Arfiani ) Ayo, kamu harus mengakui di depan teman-teman! Uangku di tas hilang.
            Suasana kelas menjadi gaduh, ketika keduanya sedang bertengkar.
Novi                 : ( membentak ) Dasar maling, tidak tahu malu!
Arfiani             : ( menunjuk Novi ) Mana buktinya? Jangan menuduh sembarangan!
Devi                   : ( memisahkan Novi dan Arfiani ) Sudahlah jangan bertengkar, damai saja! Masa sesama teman bertengkar!
Bu Lisa             : ( masuk ke dalam kelas ) kenapa kalian ribut?
Novi                 : ( menunjuk arfiani ) Arfiani mencuri uang saya, Bu.
Bu Lisa             : ( memisahkan Novi dan Arfiani ) Novi, jangan menuduh sembarangan!
Novi                 : Betul, Bu. Tadi Arfiani jajan banyak, Bu!
Arfiani             : Tidak, Bu. Saya tidak mencuri.
Bu Lisa             : ( menatap Arfiani ) Kamu di beri uang oleh siapa?
Arfiani                         : Paman, Bu. Kemarin ia datang. Saya juga di belikan pakaian.
Bu Lisa               : kamu tidak boleh begitu, Novi! Coba, ingat-ingat! Mungkin kamu lupa menyimpannya!
            Setelah kejadian itu, Novi sangat malu kepada teman-temannya. Ia sering tampak murung. Ia sangat sedih, kecewa, dan kesal.
Devi                   : ( kata-katanya lembut, menghibur ) Kenapa sedih, Ar? Sudahlah, Tuhan Mahatahu. Aku percaya kamu tdk bersalah.
Arfiani             : Terimah kasih, ya Devi. Kamu baik sekali.
            Ternyata, Novi menemukan uang yang di kiranya hilangdi rumahnya. Ia merasa tidak enak dengan Arfiani. Ia mengadu kepada Bu Lisa.
Novi                   : ( menunduk ) Bu, saya mohon maaf! Saya salah, Bu. Saya menyesal karena telah menuduh Arfiani.
Bu Lisa               : ( memegang pundak Novi ) Alhamdulillah ! Ibu senang akhirnya kamu sadar juga. Tetapi ingat, jangan kamu ulangi lagi. Ibu memafkan mu. Kamu harus minta maaf kepada Arfiani, di hadapan teman-temanmu. Katakan bahwa kamulah yang bersalah!
Novi                   : (Novi menghampiri Arfianidan mengulurkan tangannya ) Maafkan saya, Arfiani! Saya menyesal telah menyakiti hatimu! Saya khilaf.
Arfiani               : Sama-Sama, Novi.(Keduanya Saling berjabat tangan).
                          

Tiada ulasan:

Catat Ulasan